Kamis, 05 November 2009

Adat Istiadat Desa Trusmi

1)  Setiap malam 1 AsSyura Dewan Sembilan dan 4 orang kaum mengadakan musyawarah tahunan, yang dihadiri oleh Tokoh Masyarakat dan Masyarakat sekitar. Dalam acara ini juga diadakan doa bersama, pembacaan evaluasi tahun lalu, rencana 1 tahun kedepan, dan Sejarah yang berkaitan dengan Desa.  

2)  Setiap menjelang musim penghujan diadakan sedekah bumi atau disebut Memayu. yaitu mengganti atap Pendopo Balai Pekuncen yang terbuat dari welit. Dalam acara ini juga terdapat acara arak - arakan.  

3)  Setiap 1 windu atau 8 tahun sekali diadakan pergantian atap yang terbuat dari Sirap. Sirap merupakan atap yg terbuat dari Kayu jati. Tetapi seiring dengan kualitas kayu yang semakin berkurang pelaksanaan buka Sirap ini 4 tahun sekali, tetapi tetap tidak merubah adat asli sehingga buka sirap dilakukan separuh - separuh. 

4)  Muludan, yaitu memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maulid atau disebut Selawene.  

5) Setiap tanggal 21, 23, 25, 27, 29, bulan Ramadhan Dewan Sembilan dan 4 orag kaum mengadakan selametan yang disebut Maleman secara bergiliran.  

6)  Pada tanggal 1 Syawal Masyarakat berbondong - bondong bersedekah nasi dan lain-lain ke Pendopo Pekuncen untuk dibagikan kembali kemasyarakat yang kurang mampu. Selain itu setiap orang yang sudah berkeluarga pada umumnya memberikan zakat fitrah anggota keluarganya di Masjid kepada kaum yang selanjutnya dibagikan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan.  

7)  Pada tanggal 10 Dzulhijah, sama seperti 1 Syawal yaitu memberikan sedekah berupa nasi dan lain - lain. Selain itu juga banyak juga orang yang melaksanakan Kurban di masjid.  

8)  Setiap malam Jum`at,terlebih malam Jum`at kliwon diadakan tahlilan dengan maksud mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dan memohon Karomahnya Mbah Buyut Trusmi. Selain malam Jum`at acara tahlilan ini juga di laksanakan pada malam Senin dan malam Kamis, hanya saja tidak seramai malam Jum`at. Karena di malam Senin dan malam Kamis ini hanya warga terdekat Trusmi.  

9)  Setiap bulan Sapar masyarakat mengadakan sukuran berupa menghidangkan kueh Apem atau Cimplo,yang disebut sebagai acara ngapem. Dan  

10)  Dalam bulan AsSyura masyarakat,terutama Dewan Sembilan mengadakan selametan atau kenduren berupa membuat Bubur Syura  atau Syuraan. Selametan atau kenduren ini merupakan wujud rasa syukur atas kejadian - kejadian terdahulu, dan sebagai perlambang rasa gotong royong. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Template Design by AzySurya