Setelah kurang lebih 35 tahun berdirinya Pakuan Cirebon. Tepatnya pada tahun 1426,Cirebon telah merubah bentuk dari sebuah Pakuan menjadi sebuah Kerajaan. Dan pada waktu kepemimpinan diserahkan kepada putera dari perkawinan Ratu Mas Rara Santang dengan Syarif Abdullah atau Raja Mesir . Beliau bernama Syarif Hidayatullah yang bergelar
Ingkang Sinuhun Kanjeng Sunan Jati Purba Panetap Panatagama Awliya Allah Kutubid Jaman Khalifatur Rasullah atau lebih terkenal dengan nama
Sunan Gunung Jati. Beliau diangkat menantu oleh
Ki Kuwu Cerbon II atau
Pangeran Cakrabuana dengan mendapatkan
Ratu Maro Pakungwati.
Setelah Keraton Cirebon diserahkan kepada menantunya Beliau pergi ke arah barat, menuju sebuah bangunan yang masih darurat. Konon tempat tersebut merupakan tempat peristirahatan ketika Beliau membuka hutan untuk pertanian.
Sesampainya disana, bangunan tersebut diperbaiki dan disempurnakan untuk dijadikan sebuah
Masjid dan
Pesantren. Sejak itu Beliau menetap dan tinggal disitu. Tidak beberapa lama daerah tersebut menjadi sebuah permukiman yang padat penduduk, sebagian besar penduduknya merupakan santri dari Beliau.
Kemudian daerah tersebut diberi nama
TRUSSEMI yang berasal dari kata
Terus Bersemi , yang artinya
apa yang ditanam terus tumbuh dengan subur. Dan Beliaulah yg di tunjuk oleh masyarakat sebagai pimpinan daerah tersebut.
Akan tetpi dalam segala macam urusannya telah beliau kuasakan kepada beberapa orang kepercayaannya :
1. Urusan Kenegaraan Beliau serahkan kepada seorang
Kepala Kampung atau disebut
Kuwu.
2. Urusan Pesantren Beliau serahkan kepada
Dewan Sembilan, yg susunannya sebagai berikut:
- 1 orang sebagai Pimpinan Umum yang disebut Syef,
- 4 orang sebagai pimpinan yang masing - masing berkuasa penuh pada minggu I, II, III, dan IV secara bergiliran yang disebut Kyai,
- dan 4 orang lagi bertugas untuk mengawasi dan melayani Kyai, serta melayani para tamu yang datang ketempat tersebut. Yang disebut Juru Kuci. Tugas Juru Kunci juga bergilir sama seperti Kyai.
Dalam menjalankan tugasnya Dewan Sembilan dibantu oleh Sambang atau Kemit yang terdiri dari 16 orang, yaitu 4 orang dalam 1 minggu. Jadi dalam 1 minggu terdiri dari 1 orang Kyai, 1 orang Juru Kunci, dan 4 orang Sambang atau Kemit.
Dewan Sembilan ini dipilih oleh masyarakat yang laki - laki dan masih memiliki keturunan dari Trusmi. Masa jabatan Dewan Sembilan ini seumur hidup, sehingga pergantian Dewan Sembilan ini dilakukan apabila dari salah satu Dewan sembilan ini meninggal dunia, dan calon dari Dewan Sembilan ini harus memiliki keturunan dari Dewan Sembilan.
3. Urusan Agama Beliau serahkan kepada 4 orang kaum, yaitu :
- 1 orang Lebe, merupakan kepala dari 4 kaum ini, Lebe diangkat oleh Desa dan sebagai Pamong atau pegawai Desa,
- 1 orang Ketib atau Khatib, merupakan wakil dari Lebe,
- 1 orang Mudin atau Muadzin, dan
- 1 orang Merbot atau Marbot.
Kula ngaturaken kesuwun teng Alm Bpk Mustani ingkang sampun kula sambut karya tulise, Mugi - mugi Almarhum di ampunten dosa - dosae lan diparingi terang teng alam kubure.. Amiiin....
Kangge sederek - sederek khususe tiang trusmi, umume sinten mawon ingkang uning teng sejarah trusmi kula nyuwun komentare. Menawi wonten kesawonan kula nyuwun sarane supados sejarah trusmi nipun dados sejarah ingkang leres. Mboten sejare - jare mawon.
Sederenge kula ngaturaken kesuwun ingkang sanget kangge sederek ingkang sampun maos tulisan kula....